Kategori
Kimia Tulisan

Alkimia dan kepraktisan

Mengenal unsur
Mengenal unsur

Saat saya SMP dulu pelajaran kimia belum diajarkan. Tetapi, sekarang kimia sudah mulai diperkenalkan di bangku SMP. Dalam pelajaran IPA SD sebenarnya ilmu kimia ini juga sudah masuk saat guru menjelaskan tentang fotosintesis, pernafasan, pembakaran dan mungkin sudah banyak praktikum-praktikum sekolah dasar banyak menggunakan asam dan basa, atau elektrolisis. Syukurlah bahwa anak-anak Indonesia berkesempatan memperoleh ilmu ini sejak dini karena memang dalam praktek keseharian, bahan-bahan kimia itu baik yang berbahaya ataupun yang berguna pasti selalu ada di dalam rumah (keluarga). Bahkan manusia sekarang bersentuhan dengan bahan/zat kimia dari mulai dalam kandungan.(ibu-ibu sudah konsumsi obat sejak kita di dalam perut).

Kasus keracunan makanan dan penyalahgunaan narkoba adalah karena pendidikan terhadap ilmu ini sangat kurang. rata-rata kalau istilah kimia disebutkan di depan anak/siswa mereka langsung bilang, “wah bisa bikin bom, ya pak?” atau ” Ayo, ke lab (laboratorium), Pak! Kita percobaan”. Dan sejenisnya. Kesimpulan saya sementara adalah, ternyata ilmu ini (IPA) banyak mengundang rasa ingin tahu (curiousity) bagi para siswa. Tetapi, ada juga yang cukup aneh, saat ilmu kimia ini berhubungan dengan perhitungan (seperti konsep mol/ stoikiometri, PH) siswa yang alergi matematika menjadi kurang bersemangat.

Memang Science banyak menggunakan  matematika sebagai bahasa untuk menjabarkan teori secara lebih kuantitatif. Apakah para pelajar ini memang cenderung lebih suka menjadi praktikan daripada ilmuwan teori? kalau penulis lihat memang ada kecenderungan seperti itu. Pemuda Indonesia sangat jago mengutak atik alat atau barang/sistem  jadi sehingga banyak modifikasi. Buktinya teknologi semacam HP, motor, mobil (yang keluar dari pabrik) banyak langsung familier dengan mereka. Tetapi sayangnya, tumpukan tugas akhir yang sifatnya teoritis di kampus-kampus tak banyaksiswa/mahasiswa yang menyentuhnya. Sekedar syarat untuk lulus? Atau budaya mengekor teori yang sudah ada, tanpa ada kemampuan mengkritisi dan menyempurnakan teori di buku-buku asing karya orang orang luar -yang memang di liat aja sudah bikin ‘lieur’ karena banyak simbol matematisnya-yang menyebabkan stagnannya khasanan pertumbuhan ilmu pengetahuan di Indonesia. sejauh ini memang kita lebih mengejar teknologi terapan dan anehnya yang menjadi pelaku/praktikannya adalah orang-orang biasa. Apa buktinya?

Kalau menjelang hari raya, daging yang dicurigai ‘bekas’ banyak berkeliaran di pasar-pasar dengan harga murah. Kreatifitas orang untuk membuat dagingkedaluwarsa  menjadi tampak segar sungguh luar biasa! mereka tidak perlu teori, hanya perlu coba-coba. Begitu dapat ilmunya mereka langsung duplikasi dengan cepat ke yang lain. Kasus pengawetan dengan formalin, kalo ditanya para pembuat makanan itu apa mereka belajar kimia untuk itu, saya yakin jawabnya: tidak tuh…..!Dikasih tau aja pake ini, ini, ini, belinya di sana beresss…Saat BBM harganya naik, praktek oplosan marak. Ilmu kimia di sekolah sudah barang tentu tidak mengajarkan mengoplos BBM. Darimana mereka tahu? Sekali lagi karena dasar keingintahuan di hubungkan dengan kebutuhan/tujuan mencari solusi praktis. Masalah merugikan/efek itu nomor ke sekian .

Olah karena itu, penanaman ilmu semacam kimia ini perlu mengaitkan aspek etis (baik dan buruk), moralitas (beradab), dan agama (halal dan haram) sehingga tidak semakin terjadi penyalahgunaan di kelak kemudian hari.

Oleh rahmiandri

Mengajar Matematika, Kimia Sekolah Integral SMP-SMA Luqman Al Hakim Surabaya

7 replies on “Alkimia dan kepraktisan”

Assalamu;alaykum wr. wb..

Salam kenal Pak, saya Adistia, mahasiswi yg lg merantau di Jogja. Tepatnya di Universitas UGM Jur Kimia. saya ingin menimba ilmu pada bapak tentang ilmu kimia. Boleh?
Mudah2an bapak berkenan untuk sharing dgn saya di e-mail: adz_ching2000@yahoo.com

Jazakallah khoir…

salam damai..
pak, saya ingin tahu tentang kimia lebih banyak dan mendalam lagi..
kalo boleh,, saya ingin belajar dr bapak..
ni lamat email saya: libertus.depri@yahoo.co.id

oh iy.. saya sekarang mahasiswa Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta

Tinggalkan Balasan ke Adis Batalkan balasan